Selasa, 19 Maret 2013

Cerita Di Balik Tatto

Tak berbeda dengan kita. Namun, mereka punya cerita. Cerita di balik lukisan indah di tubuhnya. Lukisan tubuh yang terkadang untuk sebagian orang tak mengerti apa maksud dari gambar yang terlukisan di tubuh tersebut. Namun, itulah seni. Seni dari sebuah lukisan tubuh. Tatto.

Salah satu laki-laki pecinta lukisan tubuh atau tatto ini adalah Varez, 22 tahun. Ia mengartikan tatto sebagai sebuah seni. Seni lukis yang menggunakan tubuh sebagai media untuk melukisnya. Selain itu, Varez juga menambahkan bahwa tatto dapat menggambarkan kepribadian seseorang. Laki-kali bertubuh kurus, tinggi menjulang ini mengaku pernah mentatto tubuhnya sebanyak lima kali di bagian badannya, baik depan maupun belakang.

“Dengan tatto, gua bisa mengekspresikan diri. Mengekspresikan diri gua tentang kecintaan, kebencian, kehidupan, pelajaran, ya... pokoknya semuanyalah bisa gua ekspresiin lewat tatto,” ucap Varez menjelaskan alasan mengapa ia mentatto dirinya.

Sebenarnya, tak ada larangan dari keluarga Varez. Mungkin hal ini dikarenakan usianya yang sudah terbilang dewasa. Namun, laki-laki pemilik tatto bergambar Kurt Cobain ini menceritakan bahwa Ibunya sempat marah ketika mengetahui bahwa anaknya memiliki tatto.

“Jangan banyak-banyak tatto aja sih, nyokap gua bilang,” canda Varez.

Walau sempat membuat kecewa Ibunya, Varez tidak menyesali tindakannya mentatto, yang ia sesali hanya tata letak gambar tattonya yang tidak ada penempatan yang baik, sehingga terlihat berantakan, tak beraturan.




Laki-laki pencinta lukisan badan lainnya bernama Jabler, 21 tahun. Laki-laki berambut ikal gondrong ini bukan hanya sebagai pengguna tatto, tapi juga sebagai seniman tatto. Tak berbeda dengan Varez, Jabler mengdefinisikan tatto juga sebagai seni melukis tubuh.




Hanya sebatas usaha kecil-kecilan, Jabler yang hobi menggambar akhirnya memutuskan untuk membuka bisnis pembuatan tatto. Bisnisnya ini hanya baru untuk kalangan orang-orang terdekat saja, belum ke tahap yang lebih.

Harga yang ditawarkan untuk sekali tatto – tergantung seberapa rumit dan besar kecilnya gambar – bisa berharga hingga Rp 350 ribu.

Tentu ada ketentuan-ketentuan dalam melakukan hal ini. Sebagai pelukis tatto tentunya harus memperhatikan kebersihan dan kesterilan alat-alat yang akan dipakai agar tetap terjaga keamanannya dan terhindar dari penyakit yang berbahaya. Sedangkan sebagai penggunanya, sebelum mentatto diharuskan badan dalam keadaan sehat, tidak dalam pengaruh alkohol dan norkoba.

Tak kalah dengan laki-laki. Yoan, gadis cantik berumur 19 tahun ini sudah mentatto beberapa bagian tubuhnya dengan empat tatto yang mempunyai cerita. “Salah satu tatto menggambarkan kaya angel setengah duduk gitu. Nah, itu artinya mau kemana dan dimana pun gue gak akan pernah bebas, karena semua orang itu pasti punya tanggungan, termasuk gue” jelasnya sambil tersenyum.

Gadis berambut sebahu ini mengaku sudah mentatto sejak ia duduk dibangku SMA. Dengan alasan hanya untuk kesenangan dengan mempunyai tatto yang memiliki arti buat diri sendiri.

Tanggapan mengenai orang bertatto dekat dengan kriminalitas sudah ada sejak lama. Namun, wanita muda ini memandang positif terhadap hal ini. “Gak semua orang yang tattoan itu negatif. Toh banyak juga orang yang gak pake tatto tapi lebih kriminal. Balik lagi ke orang yang liat dari sudut pandang masing-masing aja.”

Pada akhirnya, kembali lagi kepada apa itu tatto. Tatto hanyalah sebuah lukisan yang tergambar di tubuh.



Nandya Utami Putri Bachtiar
11140110135

Tidak ada komentar:

Posting Komentar