Angin sejuk menyentuh lembut wajahku.
Kicau burung-burung yang seakan sedang bernyanyi, terdengar merdu di telingaku.
Hamparan awan terlihat indah di mataku.
Tercium wangi rerumputan yang basah karena embun.
Semangat pagi yang masih bercampur dengan sedikit rasa kantuk memaksa ku untuk tetap mengikuti kelas hari ini, Rabu, 27 Februari 2013, pukul 08.00 wib.
Aku melihat seseorang yang sudah lama menghilang. menghilang dari pandanganku, dari satu atau dua minggu yang lalu. Dan baru Aku sadari, Aku merindukannya.
aku berjalan menuju kelas. Melewati halte tempat untuk merokok dan sekilas aku melihat ke arah situ, tidak ada seorang yang aku kenal. Aku terus berjalan. Pandanganku fokus menghadap jalan. Sesekali aku melihat mahasiswa berdatangan, berlalu lalang. Namun, ada sesuatu. Tanpa aku melihatnya langsung dengan kedua bola mataku, aku bisa merasakan bahwa 'Dia' ada. Seseorang yang tak bisa ku pandang berlama-lama, seseorang yang dulu pernah berada di dekatku, seseorang yang sekarang menjauh dan tentunya, seseorang yang aku rindukan.
Bukan mata, namun telinga.
Aku mendengar suaranya samar, seakan berbisik namun aku tau itu 'Dia'. Suaranya yang lembut, sedikit ngebass. Aku ingat betul suaranya, bagaimana 'Dia' memanggil namaku. Suara itu mendekat. Tidak ada nyali dalam diriku untuk menoleh. Aku yakin betul, 'Dia' berada tepat di belakangku.
Aku melihat parasnya ! Rambutnya yang sekarang makin panjang setelah dulu ia sempat memangkas habis rambutnya. Memakai Jaket kulit berwarna hitam, celana jeans biru, dipadukan dengan sepatu berwarna putih. Dia membawa tas ransel yang tidak terlihat baru di mataku, berwarna biru tua dan sedikit garis putih. Ia begitu mengesankan.
Mentari yang cerah, berubah jadi terik menusuk kulit.
Kelasku telah usai. Sambil menunggu teman menjemputku, aku duduk bersama teman yang lain. Mataku melihat sekeliling lobi. Sesaat mata ini terpaku ke satu arah. tersenyum kecil sesaat. Buru-buru aku berpaling ke arah lain, khawatir dia memergoki ku memandanginya.
Aku berdiri. Dengan cara lain, aku mencoba untuk mencari-cari kesempatan untuk memandanginya. Aku tersenyum kecil sesaat. Tak lama, dia berjalan di depanku dan berhenti tak jauh dimana aku berdiri. Sekarang, aku tidak perlu mencuri-curi kesempatan lagi. Tanpa diam-diam mataku melihat ke arahnya dan dalam waktu yang bersamaan dia pun melihatku juga. Belum sempat aku tersenyum, dia lebih dulu menembakkan senyuman, kemudian aku membalasnya sambil melambaikan tanganku dengan pelan...
:)
Aku berdiri. Dengan cara lain, aku mencoba untuk mencari-cari kesempatan untuk memandanginya. Aku tersenyum kecil sesaat. Tak lama, dia berjalan di depanku dan berhenti tak jauh dimana aku berdiri. Sekarang, aku tidak perlu mencuri-curi kesempatan lagi. Tanpa diam-diam mataku melihat ke arahnya dan dalam waktu yang bersamaan dia pun melihatku juga. Belum sempat aku tersenyum, dia lebih dulu menembakkan senyuman, kemudian aku membalasnya sambil melambaikan tanganku dengan pelan...
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar